Selasa, 31 Januari 2017

Indikator sebagai Diri Sendiri, Istri, dan Ibu

Sesi kedua kelas matrikulasi membahas tentang indikator keberhasilan sebagai ibu professional. Hmm.. Bingung? Akhirnya sy mulai membuka notes di handphone, catatan-catatan kecil yang pernah saya tulis ketika saya mencari ilmu di berbagai majlis ilmu. Berharap ada secercah ide tentang NHW#2 ini hehe, alhamdulillah ada walaupun sedikit.

Dulu,semua pakar parenting sy lahap ilmunya, sampai akhirnya saya gamang sendiri dan selalu membatin "udah bener belum sih?", "kok ga bisa saya terapkan ya?" alhamdulillah saya ga stress hihi. kebingungan dan kegamangan ini bisa terjadi karena (mungkin) saya kena "tsunami" informasi tentang parenting, ilmu -ilmu itu (kadang) membuat saya merasa kurang tetapi akhir tahun lalu akhirnya saya tau kemana ilmu parenting saya berkiblat : ke papah saya. memang sih ga sepenuhnya sempurna, pastinya saya modifikasi sesuai dengan zaman anak-anak saya sekarang dan nanti.

Di IIP, Alhamdulillah saya mendapatkan informasi tentang kemampuan yang harus dimiliki seorang ibu. Salah satunya dengan membuat indikator, jadi saya bisa fokus dan tau akhirnya mau seperti apa. Bisa dibilang, indikator ini merupakan rapor saya sebagai ibu dan sebagai bahan mutaba'ah diri.

3 Indikator seorang Ibu Professional :

sebagai individu
sebagai istri
sebagai ibu

membuat indikator ini dengan prinsip SMART 

Spesifik (Detil)
Measureable (Terukur)
Achievable (gampang dicapai)
Realistic (dilakukan dalam kehidupan sehari-hari)
Timebond (Ada batasan waktu dan bisa dievaluasi)

Hmmm.. langsung deh "wawancara" anak sambil menidurkan mereka, Bahasan pillow talk saya dan suami malam ini juga tentang ini nih hihi.. Agar tidak lupa langsung lah saya melipir ke blog saat mereka sudah tidur 😊

Beberapa indikator yang saya buat :

1. Sebagai Individu
a. Membuat hati bahagia, bersyukur selalu kepada Allah SWT
b. Beribadah wajib TEPAT WAKTU dan sunnah, Tilawah dan murajaah secara disiplin (One Day One Juz), disiplin dzikir pagi-petang setiap hari
c. Menutup aurat dengan sempurna
d. Tidak menunda pekerjaan 
e. Lulus menata emosi dan mengendalikan diri sendiri 
f. Rutin berbagi ; berbagi rezeki, berbagi informasi, berbagi senyuman 😄
g. Menulis (one day one post), Membaca( One Week One Book)
h. Memiliki waktu khusus untuk mendalami ilmu terkait passion saya (Pendidikan anak dan bisnis)


2. Sebagai Istri
a. Menjadi istri yang taat pada suami
b. Menjadi partner beribadah, saling berlomba dalam ibadah dan kebaikan
c. Menjadi partner sepanjang masa untuk mendidik anak shalih (menjauhkan anak-anak kami dari api neraka)
d. Menjadi istri yang menyenangkan baik dipandang maupun diajak diskusi
e. Menjadi Istri yang mendukung cita-cita suami, dan senantiasa memberikan semangat
f. Melayani kebutuhan suami dengan baik (kebutuhan jiwa dan raga)
g. Menjadi tempat curhatan suami yang paling asik dan menenangkan


3. Sebagai Ibu
a. Mendidik anak dengan bahagia tanpa emosi (peluk cium ke anak setiap bangun tidur di pagi hari)
b. Membentuk anak shalih (tidak lupa orangtua harus shalih terlebih dahulu)
c. Menemani anak-anak saat 1821, itu adalah waktu mereka. kami membiasakan untuk mendengarkan murratal, bermain, baca buku shirah Rosulullah, Nabi dan para sahabat Nabi, dan bercerita.
d. Memberikan teladan yang baik bagi anak-anak ( mengawali semua dengan basmallah, makan dan minum duduk, tidak berteriak ke anak, dll)
e. Membiasakan anak mandiri sesuai usianya. Anak saya usia 4 tahun, ada bbrp hal yang sudah 'lulus' tanpa bantuan orangtuanya (makan, mandi, berpakaian, merapikan mainan, merapikan buku setelah dibaca, dll)

Indikator ini akan segera saya buat dalam bentuk tabel, Insya Allah akan saya tempel dan check list setiap hari, harapannya semua ini bisa sy lakukan secara terus menerus dan akhirnya menjadi sebuah karakter yang baik di diri saya pribadi.
Berhasil tidaknya suatu indikator, tergantung seberapa jauh saya istiqomah menjalaninya. Semoga berhasil, doakan saya! 


Medan. 31-1-2017
23.27 WIB


Matrikulasi IIP Sumut & Aceh 
Batch #3

Fikri Widiastuty U_NHW#2








Rabu, 25 Januari 2017

Ini yang sedang diperjuangkan!

Ini tentang Mimpi, mimpi yang membawa saya menekuni ilmu ini sampai sekarang. Saat sy pindah ke Medan, saya mempunyai mimpi membangun sekolah alam, sekolah yg membebaskan dan berkhidmat disana sebagai pendidik. Ya saya sedang mempelajari ilmu pendidikan anak. Alasan terkuatnya adalah anak. Selama ini saya mendidik anak orang, anak sy harus mendapat Lebih dari sy. Awalnya  ingin pendidikan anak-anak sy kelak homeschooling, jadi semua proses pendidikan mereka saya lah yg menjadi fasilitatornya. Sy serius mempelajari semua yg berkaitan dengan kegiatan homeschooler. Mencari komunitas HS, membuat aneka kurikulum, eksekusi di rumah ala anak-anak HS. Saya menikmati walaupun sempat kocar-kacir dengan kesibukan yg lain. Setelah saya resign sbg Tim pengajar, sy fokus untuk anak-anak sy di rumah. Ternyata rezeki Allah "berbicara", sy diajak bergabung membangun sebuah sekolah alam di Medan. Sempat bimbang tp suami sy menyemangati, jika sy mengambil kesempatan di Sekolah Alam Akan banyak orang yg mendapatkan ilmu manfaat drpd saya tetap di HS. Akhirnya sy mantap mengambil dan fokus di jalur pendidikan anak. Mulai merancang, banyak belajar baik workshop, seminar Atau webinar lalu berencana untuk studi lg untuk mengasah ilmu agar
sy bisa Profesional di bidang ini. 
Sekali lagi ini adalah tentang Mimpi, ya Mimpi yang sedang diperjuangkan menjadi nyata. 

FikriWidiastuty_NHW#1


Selasa, 24 Januari 2017

Naek Angkot Seru

#latepostbanget
#lupapernahnulisini
#antriantulisanmamakbanyak 😆

Hari ini bertigaan ke sebuah bank di kawasan Setiabudi, berangkat nebeng ayah lalu pulangnya naik angkot!

Eh eh si abang Arkan seneng bener pengen naek angkot, padahal disuruh ayahnya naik becak aja karena bw Adek bayik eh si abang ga mau *mamak seneng krn naek angkot murmer*

Tak disangka banyak bgt pelajaran saat naik angkot. Saat nunggu angkot, Arkan sibuk nanya kita naik yg warna apa? Mamak bilang kita berentikan yg warna kuning. Agak meleng sikit, di stop dong angkot kuning tp nomernya salah. Mamak lupa bilang kalo angkot ada warna dan ada nomer sesuai tujuan. Alhamdulillah abang angkot yg salah stop ngerti, sy nyengir aja dah 😁
"Bang Arkan, kita naik angkot warna kuning dan angka 62 ya?"
Ditunggu ternyata kebanyakan angkot yg lewat warna hijau dan biru trus bang Arkan bilang "mi, angkot kuning di sebelah sana kita nyebrang yuk"
Sambil ngakak Mamak bilang "klo nyebrang nanti beda tujuan bang"
Yuk maree Mamak mulai menjelaskan kenapa beda tujuan, kenapa ga naik yg di sebrang dll. Fiuuhh perkara angkot doang banyak pelajarannya sodarah! 😆

Alhamdulillah Adek Zalfa anteng, abang Arkan juga antusias dan berbinar-binar Walopun angkotnya ngepot-ngepot 😅
Antusiasnya abang itu loh yg bikin Mamaknya mikir  "lebay amat nak, naik angkot aja seneng betul" 😆
Jadi, jangan remehkan naek angkot ya Mak! 😍

#naekangkot
#homeeducation
#belajardimanaaja
#arkanzalfaharahap

Mini Library kami


Punya mini library di rumah sendiri 

Emang Biasanya gimana? Biasanya mini library di kamar kost hihi. Dulu isi rak ya Buku punya saya semua tp skrg harus berbagi rak Buku sm ayah dan abang Arkan 😍

Klo saya pribadi dari jaman ngekost udh ada tuh mini library di kamar, Colek roommate sebagai saksi hidup hihi 
sampe pas packing mau pulang setelah wisuda, papa saya bilang "buku kuliah kamu kok dikit amat ya mbak, yg banyak buku lain" 😅
Suka beli Buku krn dari uang kiriman orangtua selalu sy sisihkan 10% buat beli Buku tiap bulan. Ga heran Buku saya lumayan lah etapi masih Kalah jg sm perpus di kamar mbak      
Betah deh klo lg berkunjung ke kamar mb didy hihi.. 

Nah kebiasaan itu skrg sy lanjutkan, dlu pas masih gajian, Ada uang yg saya sisihkan buat beli buku. Sekarang udh ga gajian gimana? Insya Allah masih bisa beli Buku dari uang hasil jualan buku #ribetnulisnya hihi

Sejuta cinta padamu, buku.. Berharap ini adalah salah satu usaha kami agar abang Arkan dan adek zalfa jg cinta Buku dan suka membaca 😍😍😍

-Diaz Mamak Arkan-

#homelibrarychallenge
#homelibrarystory
#spiritnabawiyyahcommunity
#iniperpuskumanaperpusmu